Aliefmedia.co.id – Makanan bergizi gratis ( MBG) merupakan salah satu program unggulan Nasional Presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk mengurangi jumlah stunting di tanah air.
Hal tersebut dimulai dari kota sampai ke pelosok desa untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi, mulai dari ibu hamil, balita dan seluruh anak sekolah.
Hal ini bertujuan untuk mencetak anak yang sehat dan cerdas sehingga menjadi generasi yang dapat di banggakan untuk membangun bangsa Indonesia kedepannya.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini di sambut baik oleh seluruh kalangan masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu , namun ironisnya salah satu pengelolaan MBG yang berlokasi di desa kayuloe Timur kecamatan Turatea kabupaten Jeneponto yang di kelola oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di bawa naungan yayasan Tangan Fatima di desa kayuloe Timur kecamatan Turatea kabupaten Jeneponto provinsi Sulawesi Selatan menuai sorotan tajam dari kalangan masyarakat sekitar.
Hal tersebut terkait dengan dampak limbah yang di timbulkan dan sangat mengganggu masyarakat yang berdomi sili di sekitar SPPG tesebut.
Menurut Kepala Desa Kayuloe Timur H. Lelong Azis saat ditemui di ruang kerjanya Senin (13/10/2025) kepada media ini mengatakan bahwa dirinya sudah tidak bisa membendung warganya yang setiap hari datang mengadu terkait limbah bau busuk yang sangat menyengat yang di timbulkan oleh pengelolaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang di kelola oleh Satuan Pelayanan pemenuhan Gizi (SPPG) di bawa naungan yayasan Tangan Fatimah bekerja
” Saya sudah tidak bisa lagi bendung pengaduan masyarakat yang tiap hari datang di kantor terkait dampak negatif yang di timbulkan yaitu bau busuk yang sangat menyengat dan sangat meng gangu kehidupan masyarakat khususnya yang berdomisi di sekitar SPPG itu “, ujarnya
Bahkan pada umumnya warga di desa kami kayuloe timur kecamatan Turatea kabupaten Jeneponto provinsi Sulawesi selatan.beber Kades Kayu Loe Timur
Sebagai tindak lanjut dari aduan masyarakat tersebut, saya selaku kepala desa telah melayangkan surat kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang di kelola oleh yayasan Tangan Fatima bekerja tersebut di atas untuk hadir di kantor desa guna membicarakan solusinya.
Di tempat yang berbeda Syamsuddin ketua LSM Baladika Adiyasa Nusantara (BAN) DPC Jeneponto mengatakan bahwa SPPG yang di kelola oleh yayasan Tangan Fatima Bekerja yang berlokasi di desa kayuloe timur kecamatan Turatea kabupaten Jeneponto provinsi Sulawesi Selatan di duga tidak peduli tentang kesehatan masyarakat sekitar
Menurutnya bahwa SPPG tersebut tidak di lengkapi dengan penampungan limbah yang standart, limbahnya hanya di buang ke saluran irigasi yang melintang di depan rumah warga sehingga limbahnya yang berbau menyengat itu sangat menggangu terhadap kesehatan warga setempat begitu juga di khawatirkan menimbul kan keracunan terhadap binatang peliharaan warga.
Lanjut kata Syamsuddin, menduga tak dilakukan survei gedung yang akan di jadikan tempat pengelolaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini, yang melibat kan beberapa instansi terkait yang menentukan layak atau tidaknya gedung tersebut hanya sebatas formalitas saja atau jangan sampai tidak lakukan tidak di lakukan survey.
Suharni sebagai petugas MBG yang bertanggung jawab sebagai kepala SPPG tersebut saat di hubungi lewat WhatsApp Senin (13/10/2025) mengatakan bahwa memang betul sejak awal beroperasi bulan pebruari sampai bulan Oktober ini ,SPPG nya tidak memiliki penampungan limbah atau Instalasi pengelolaan air limbah (IPAl) limbahnya di buang ke saluran irigasi yang ada di depan gedung yang melintang di depan rumah warga.
“Sejak awal beroperasi bulan Pebruari sampai bulan Oktober ini , SPPG kami tidak memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) , Karena keterbatasan lahan, tapi kami sudah bicara ke salah satu warga yang punya lahan di dekat SPPG kami , mudah mudahan lahan tersebut jadi kami beli untuk di jadikan instalasi pengelolaan air limbah pak, tuturnya”. (Tim Liputan)