Aliefmedia.co.id, Kota Batam – Dalam upaya memperkuat dakwah yang beradab dan berkualitas, Persatuan Muballigh Batam (PMB) bersama Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) menggelar pertemuan silaturahmi untuk membangun kesepahaman dan sinergi antara para imam dan muballigh di Kota Batam. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menata kembali peran keduanya agar lebih harmonis dalam mengemban amanah dakwah.

Ketua IPIM Kota Batam, KH. Yamin Al Hafidz, menegaskan bahwa hubungan antara imam dan muballigh harus dibangun di atas dasar saling meng hormati dan komunikasi yang baik. “IPIM berkomitmen untuk memperkuat ukhuwah di antara para imam dan muballigh. Dengan kebersamaan, insyaAllah dakwah di Batam akan lebih hidup, beradab, dan bermartabat,” ujarnya.

Ketua PMB, Ustadz Rahmat Tarigan, menyoroti pentingnya kualitas bacaan Al-Qur’an sebagai bagian dari integritas seorang muballigh dan imam. “Kita sering mendengar ceramah yang luar biasa, tapi bacaan Fatihah masih keliru. Ini tanggung jawab kita bersama. Khatib harus bisa menjadi imam, dan imam juga harus siap menjadi khatib. Boleh ikut khotib, tapi jangan tinggalkan masjid sebagai imam,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ustadz H. Darlispon mengingatkan pentingnya sinergi antara kedua pihak. “Muballigh adalah tamu, sedangkan IPIM adalah tuan rumah. Maka bangunlah sinergitas keduanya. InshaAllah, jika kita saling menghormati, kita akan hidup dalam suasana aman dan penuh keberkahan,” ucapnya.

Rahmat Tarigan juga menambahkan harapan agar ada keadilan dalam pembagian jadwal dakwah atau bisharah masjid di kalangan muballigh. “Kami berharap pengurus masjid dan IPIM dapat bersikap adil dalam memberikan kesempatan berdakwah. Semua muballigh punya hak yang sama untuk menyampaikan kebaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Fuat menekankan pentingnya adab imam masjid dalam menjamu muballigh. “Imam harus menjadi teladan dalam memuliakan tamunya, terutama saat salat Jumat. Dengan adab dan penghormatan itu, dakwah kita akan semakin indah dan beradab,” katanya.

Senada dengan itu, Ustadz Khairil Anwar menambahkan bahwa baik imam masjid maupun muballigh perlu terus memper baiki bacaan Al-Qur’an. “Keduanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an. Ketika bacaan benar, pesan dakwah pun akan lebih menyentuh hati jamaah,” ungkapnya.

Di sisi lain, Ustadz Sahrowi menegaskan bahwa hubungan antara imam dan muballigh harus dilandasi rasa saling menghormati dan beradab. “Keduanya harus menjaga etika, karena dakwah bukan hanya soal ilmu, tapi juga akhlak dan sikap. Bila adab terjaga, dakwah akan membawa kesejukan, bukan perpecahan,” tuturnya.

Pertemuan hangat antara PMB dan IPIM Batam ini menjadi wujud nyata semangat persaudaraan di jalan dakwah. Dengan kolaborasi yang kuat, para imam dan muballigh diharapkan mampu menjadi teladan dalam membangun masyarakat yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. (Nursalim Turatea).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *