aliefmedia.co.id – Batam – Suasana hangat menyelimuti halaman Masjid An-Nur Villa Pesona Asri pada Senin malam, 29 September 2025.

Ratusan jamaah dan lebih dari 80 muballigh hadir dalam Halaqoh Ilmiah Persatuan Muballigh Batam (PMB) Kecamatan Batam Kota, sebuah agenda rutin bulanan yang selalu ditunggu sebagai ruang silaturahmi, pembelajaran, dan penguatan organisasi.

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Kyai Munhamir, Lc., muballigh asal Cilacap yang terkenal dengan langgam khasnya.

Suara merdu dan syahdu membuat suasana halaqoh terasa khusyuk dan membangkitkan semangat para hadirin.

Sebelum masuk ke forum utama, para muballigh menikmati santapan malam yang disiapkan secara istimewa. Sejak pagi, Ustadz Bagus Mulyadi turun langsung ke pasar Nagoya untuk memastikan menu tersaji dengan baik.

Makan malam bersama, ditemani kopi dan teh hangat, menambah keakraban dan memperkuat ukhuwah Islamiyah antaranggota.

Forum halaqoh kemudian dipandu oleh Kuat Hasanuddin, dengan pembahasan yang menyentuh dua sisi penting, penguatan ukhuwah dan evaluasi organisasi.

Hadir pula Kyai Dr. Asmaldi serta Sekretaris PMB Batam Kota, Kyai Robi Kurniawan memilik, yang menegas kan perlunya keteraturan dalam penjad walan muballigh di 94 masjid binaan PMB.

Beberapa masjid, termasuk Masjid Baitul Adzim, mengusulkan agar jadwal ceramah dilakukan secara bergilir dengan muballigh lokal. Sorotan juga muncul terkait muballigh yang menyatakan siap hadir, namun pada akhirnya tidak datang.

“Muballigh seperti ini harus berani koreksi diri. Dakwah adalah amanah. Bila sudah berjanji, maka hadir adalah bagian dari menjaga marwah muballigh,” ujar salah seorang pengurus.

Pesan serupa disampaikan Ustadz Abu Naim, S.Sos. yang menekankan penting nya konsistensi dalam menghadiri halaqoh.

“Jangan hanya hadir pada saat-saat tertentu. Halaqoh ini membawa nilai positif yang besar bagi kita semua. Nilai positif itu hanya bisa kita dapatkan jika istiqamah hadir dan terlibat penuh,” ucapnya.

Sebagai penegas, Ustadz Muhammad Rasyid selaku Penasihat PMB Batam Kota menambahkan bahwa halaqoh harus menjadi tradisi yang terus dijaga.

“Kekuatan PMB ada pada kebersamaan. Halaqoh bukan sekadar forum diskusi, melainkan ruang untuk menjaga amanah dakwah, membangun kepercayaan jamaah, dan meneguhkan persaudaraan,” tegasnya.

Acara yang berlangsung hingga larut malam itu ditutup dengan foto bersama di depan spanduk kegiatan, yang direncanakan menjadi latar permanen kegiatan organisasi.

Panitia juga menyiapkan rencana pembuatan kalender tahunan sebagai simbol kebersamaan muballigh.

Halaqoh kali ini menjadi refleksi bahwa keberhasilan dakwah tidak hanya diukur dari kualitas ceramah, tetapi juga dari komitmen, kedisiplinan, dan semangat kebersamaan para muballigh dalam menjaga amanah serta marwah organisasi.(Nursalim Turatea).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *